Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

10 Resiko dan Kelemahan Usaha Tanaman Hias

 

Segala bentuk usaha atau bisnis pasti memiliki kelemahan atau resiko. Makanya setiap menjalankan usaha atau bisnis sangat dianjurkan untuk mengetahui apa saja resiko dan kelemahan usaha tersebut. Tak terkecuali usaha tanaman hias.

Meskipun terlihat mudah dan menguntungkan usaha tanaman hias memiliki kelemahan dan resiko yang cukup banyak. Akan kita ulas lengkap pada pembahasan ini.

Ketika mulai menjalankan usaha sudah pasti kita mesti mengenali seluk beluk termasuk resikonya, Bahkan jauh sebelum memulai saja kita sudah harus tahu bahwa resiko dan kelemahan dari usaha yang kita pilih tersebut. Tujuannya agar dapat mempersiapkan langkah untuk menjalankannya dengan baik serta menanggulangi resiko yang akan dihadapi.

Usaha tanaman hias yang perlu dipelajari resiko dan kelemahan supaya kita optimis dalam menjalankan. Lalu apa saja resiko dan kelemahan usaha tanaman hias? Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, berikut resiko dan kelemahan usaha tanaman hias:

Tanaman Mati

Risiko utama dalam usaha tanaman hias adalah tanaman mati. Kematian tanaman umumnya disebabkan oleh serangan hama dan penyakit.

Sebelum memulai usaha ini, sebaiknya sudah paham jenis-jenis penyakit yang biasa menyerang dan bagaimana karakternya. Selain hama dan penyakit, penyebab lain matinya tanaman adalah keteledoran dan kesalahan dalam perawatan.

Biasanya hal ini terjadi karena agroklimat yang tidak cocok, over dosis pupuk, dan salah media tanam. Untuk itu, penting merawat dengan benar.

Harga Tanaman Jatuh

Mengingat tren tanaman hias yang selalu berganti, harga tanaman yang sebelumnya tinggi, tiba-tiba bisa turun drastis.

Turunnya harga biasanya disebabkan pasokan tanaman di pasaran lebih banyak dari permintaan, sehingga barang dijual dengan harga murah. Untuk itu, setiap pebisnis diharapkan mampu membaca situasi pasar dan keinginan konsumen.

Tanaman Tidak Laku

Sebenarnya risiko ini tidak begitu besar, karena tanaman hias tergolong bisnis berjalan. Artinya, barang yang saat ini tidak laku, dalam jangka panjang kemungkinan nilai jualnya justru akan meningkat.

Hal itu terutama berlaku untuk tanaman yang akan memunculkan anakan seperti aglaonema. Namun, dengan catatan tanaman tersebut dirawat dengan baik.

Rugi Karena Pencurian

Dalam bisnis tanaman hias, kerugian akibat pencurian bisa sangat fatal. Apalagi jika yang dicuri adalah indukan untuk memperbanyak atau memunculkan bibit.

Kerugian akan semakin besar apabila yang dicuri adalah yang tergolong mahal. Karena itu, untuk menghindari pencurian sebaiknya tempat usaha diberi alat pengaman, seperti teralis besi atau kawat yang dipasang mengitari lahan.

Pelanggan Pindah

Pelanggan pindah tempat atau kabur merupakan hal yang paling menakutkan bagi semua pelaku bisnis.

Walaupun pelayanan yang diberikan sudah maksimal, kadang-kadang masih saja ada pelanggan yang komplain, pada akhirnya pelanggan beralih ke toko yang lain.

Memang banyak hal yang menyebabkan pelanggan kabur. Karena itu, sebagai pebisnis harus bisa mengerti dan memahami sebab-sebab pelanggan beralih ke tempat lain dan juga cara pencegahannya.

Tidak Bisa ditinggal

Kelemahan usaha tanaman hias itu tidak bisa ditinggal, tidak serta merta merta meninggalkan lapak usaha tanaman hias karena itu harus ada yang menjaga. Ini salah satu kelemahan bisnis tanaman hias, setiap waktu harus stay di tempat.

Butuh Proses Lama

Tidak seperti bisnis lainnya, usaha tanaman hias jika dimulai dari bibit, maka perlu waktu sebelum bisa dijual, proses yang dilalui bisa cepat bisa lambat karena pertumbuhan berbeda-beda.

Tanaman Harus Lengkap