Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Melihat Peluang Usaha Umang-umang Hias


Hewan laut yang lumrah kita kenal sebagian besar adalah hewan untuk dikonsumsi. Ikan, udang, cumi, biasa di jadikan lauk. Namun ada juga hewan laut yang dijadikan hewan peliharaan, ditempatkan dalam aquarium, seperti udang hias, bintang laut dan berbagai jenis ikan hias. Dengan bentuk dan warna warni yang unik dan cerah membuat suasana aquarium menjadi lebih menarik.

Ada satu jenis hewan laut yang belum begitu familiar menjadi hewan peliharaan. Biasanya di jadikan penghuni aquarium air laut dan mainan anak-anak. Hewan yang selalu membawa cangkang kemana pun pergi. Cangkang ini sebenarnya adalah rumah siput laut yang telah kosong. Kebanyakan hidup di laut dangkal sepanjang garis pantai sampai ke laut dalam.

Ya itulah umang-umang atau disebagian daerah disebut kelomang. Hewan yang mudah ditemukan di pinggir pantai dan sering dijadikan mainan oleh anak-anak untuk diadu balapan antar sesama umang-umang. Atau ditiup-tiup bagian bawahnya agar umang-uamg mau keluar dari rumahnya dan berjalan. Mainan yang sangat seru bagi anak-anak.

Umang-umang banyak diperjualbelikan di sekitaran pantai tempat wisata, pasar tradisonal dan di depan sekolahan. Biasanya cangkang umang-umang diberi warna dan di gambar kartun kesukaan anak-anak. Umang-umang pun diberi sangkar yang terbuat dari karet. Dibuat semenarik mungkin untuk menarik minat pembeli terutama anak-anak.

Usaha umang-umang hias memang belum bisa menarik minat banyak orang, peluangnya masih belum dianggap prospektif. Harga hewan ini jika dijual tergolong murah namun tidak banyak yang tahu cara merawatnya. Biasanya umang-umang dibeli tidak dirawat dengan baik malah sakit dan akhirnya mati. Hal ini disebabkan penjualan umang-umang tidak dibarengin dengan edukasi tentang cara merawatnya.


Budidaya umang-umang juga sulit dilakukan, umang-umang hanya bisa bereproduksi di habitat aslinya dan memerlukan waktu tahunan. Oleh karena itu biasanya umang-umang ditangkap dari alam liar. Dikumpulkan oleh pengempul dan baru disalurkan ke pengecer.

Namun jika terus di eksplore secara terus-terusan dari alam liar dan kemudian hanya mati di tangan pembeli karena tidak tahu cara merawatnya ditakutkan jumlah populasi umang-umang menjadi semakin berkurang. Kalau hal ini tidak menjadi perhatian bersama bisa saja umang-umang menjadi punah.

Untuk usaha umang-umang hias belum banyak yang menggelutinya, namun sebaiknya jika ingin mengambil peluang usaha umang-umang hias maka diperhatikan populasinya di alam liar, tidak asal mengambilnya tanpa memperhitungkan kelangsungan hidup umang-umang. Tidak boleh mengambil umang-umang yang sedang bertelur, biarkan menetas agar populasi umang-umang bisa tetap terjaga.

Berikan edukasi kepada pembeli yang ingin menjadikan umang-umang sebagai hewan peliharaannya untuk bisa merawat dan memberi makan minum dengan tepat. Jangan sampai umang-umang menjadi stress dan mati.