Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

10 Penyebab Rumah Susah Laku terjual

Menjual rumah memang tidak semudah menjual jenis barang seperti laptop atau handphone.

Selain karena harganya yang mahal, biasanya waktunya yang kurang tepat ketika menjual rumah tersebut, seperti menjelang hari raya atau tahun baru.

Berikut adalah penjelasan lengkap alasan mengapa rumah susah laku ?

1. Harga yang Tidak Sesuai

Semua orang pasti menginginkan harga yang murah ketika membeli sesuatu, dan jika terlalu mahal orang akan mencari alternatif lain.

Hal ini juga berlaku pada penjualan rumah, jika harga yang dipatok terlalu mahal dari pada umumnya maka sudah dipastikan rumah yang anda tawarkan akan susah lakunya.

Dalam menentukan harga anda bisa tanya disekitar mengenai harga yang umum untuk spesifikasi tanah dan bangunan yang akan nada jual. Jika belum yakin anda bisa tanya ke agen properti.
 

2. Lokasi Kurang Diminati

Mengenai lokasi, memang tidak semua mempermasalahkan hal tersebut selagi harganya sesuai.

Biasanya yang berminat tersebut membeli rumah bukan untuk ditinggali melainkan untuk investasi jangka panjang, jadi ketika harga naik maka rumah tersebut akan dijual kembali.

Lokasi rumah yang kurang diminati oleh konsumen adalah di dekat bandara atau rel kereta api karena dianggap berisik dan akan mengganggu ketenangan. Selain itu, rumah yang dekat dengan kuburan atau dekat dengan jalan yang selalu macet.

3. Rumah Angker

Biasanya rumah disebut angker karena pernah ada kejadian seperti pembunuhan atau bunuh diri. Hal ini juga akan menyebabkan proses penjualan lama walaupun anda menawarkan harga yang murah.

Pembeli tidak ingin menanggung resiko jika rumah tersebut pernah ada kejadian yang menyeramkan maka mereka akan ikut terganggunya sehingga tidak betah untuk tinggal di rumah tersebut.

4. Desain Rumah Tidak Sesuai

Keindahan sebuah rumah dapat dilihat dari bentuk atau desainnya. Rumah dengan desain yang jelek akan susah lakunya apalagi desain tersebut susah untuk dirubah.

Maka calon pembeli akan berfikir ulang jika rumah tersebut di renovasi atau dirubah bentuknya maka akan mengeluarkan dana yang cukup besar dan hal tersebut sama saja dengan kerja dua kali.

5. Masalah Lingkungan

Setiap keluarga menginginkan kenyamanan dan ketenangan ketika tinggal di rumah. Jadi ketika rumah yang anda jual berada di lingkungan yang jorok dan tetangga yang kurang bersahabat maka calon pembeli akan berfikir dua kali.

Masalah lingkungan lainnya yang bisa saja menjadi alasan rumah susah terjual adalah karena daerah langganan banjir atau bencana lainnya.

6. Rumah Apa Adanya

Disebut rumah apa adanya karena rumah kurang di rawat sehingga dibiarkan begitu saja, apalagi rumah yang akan dijual tersebut sudah tidak ditempati dalam jangka waktu yang lama maka akan terjadi perubahan struktur bangunan atau ada bagain tertentu yang sudah rusak.

Jika keadaan rumah seperti itu, maka calon pembeli akan mundur karena mereka memperhitungkan besarnya biaya perbaikan, kecuali harga rumah tersebut memang sangat murah dan jika di renovasi pembeli tidak merasa rugi.

7. Desain Jadul

Selain dari tampilan luarnya, pembeli juga akan melihat desain interior karena mereka ingin langsung menempati rumah tersebut. 

Desain yang paling disenangi oleh pembeli adalah desain minimalis atau kekinian yang mengikuti zaman.

Namun meskipun rumah yang anda jual memiliki desain interior yang jadul bukan berati tidak akan laku, karena biasanya masih ada orang yang mencari rumah seperti itu yang bergaya kuno dan memiliki karakter.

8. Rumah Berantakan

Ketika akan membeli rumah, pastinya calon pembeli akan melihat rumah tersebut secara langsung.

Namun jika rumah tersebut dalam keadaan berantakan tentunya akan mengurangi minat pembeli karena pembeli tidak ingin menghabiskan waktu hanya untuk menata dan membersihkan rumah tersebut.

9. Penjual Tidak Kooperatif

Biasanya orang yang menjual rumahnya akan mendeskripsikan spesifikasi tanah dan bangunan rumah itu sendiri, bahkan biasanya sudah tertera harga.

Namun ada saja penjual yang bersifat kooperatif dimana harga dan spesifikasi yang tertera tidak sesuai dengan kenyataan sehingga calon pembeli enggan untuk tawar menawar lagi.

10. Tidak Menggunakan Jasa Agen Properti

Menggunakan jasa agen properti memang pilihan, namun jika anda memiliki kesulitan dan menjual rumah lebih baik anda menggunakan jasa agen properti karena mereka lebih tau bagaimana cara dan strategi memasarkan rumah anda.

Jika menggunakan jasa agen properti tentunya anda harus memberikan royalti atas penjualan rumah tersebut sesuai dengan kesepakatan.