Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Cara Bijak Mengajukan Pinjaman Bank

Pinjam uang adalah hal yang biasa bagi setiap orang, namun ketika anda ingin mengajukan kredit di Bank maka harus ada hal-hal yang diperhatikan ketika melakukan pinjaman atau kredit yang tidak memiliki jaminan sama sekali. Hal yang pertama harus diperhatikan adalah anda harus tau untuk apa anda mengambil pinjaman dari bank?

Keperluan untuk mengambil pinjaman kita harus tau persis apa tujuannya. Contoh, jika anda ingin beli rumah maka akan lebih efektif jika mengambil kredit perumahan, namun jika misalnya anda ingin sekedar membayar seperti biaya pendidikan anak maka anda lebih baik mempersiapkan sebelumnya.

Jika tidak ada persiapan maka mau tidak mau anda bisa mengambil pinjaman dari dana tunai. Selain dana pendidikan, anda juga dapat mengajukan pinjaman ketika anda akan membangun sebuah usaha namun masih kekurangan modal.

Biaya agunan ini bisa dikatakan biaya emergency, misalnya saja sebuah keluarga tidak menyiapkan dana darurat dan tidak menyiapkan dana pendidikan seperti yang sudah di jelaskan di atas. Sedangkan kebutuhan untuk membayar pendidikan itu harus, maka dapat melakukan pinjaman atau kredit tanpa agunan.

Ketika anda akan melakukan investasi, tidak disarankan jika mengambil kredit tanpa agunan, jika ingin berinvestasi sebaiknya memang dari uang yang dimiliki. Jadi bukan dari mengambil pinjaman lalu diinvestasikan, karena bahayanya adalah investasi itu hasilnya tidak pasti, sedangkan pinjaman dana tunai itu bunganya sudah pasti.

Hal kedua adalah tenor kredit. Sebenarnya yang paling aman ketika mengajukan pinjaman ini adalah harus sesuai dengan kebutuhan, jika memang untuk kebutuhan dana pendidikan atau tiba-tiba masuk rumah sakit dan tidak memiliki asuransi maka maksimal mengambil hanya 3 bulan saja, tiga bulan ini adalah yang paling aman karena kemampuan kita untuk ketika lebih panjang lagi dikhawatirkan ada kebutuhan lain yang tidak kita sadari.

Pengajuan untuk kredit ini sangat mudah karena nominal kreditnya kecil, kemudian bunganya tinggi. Bunga tinggi ini artinya si peminjam memiliki resiko yang tinggi.

Jadi yang lebih aman adalah untuk dana-dana yang darurat dan jangan sampai tenornya atau jangka waktunya terlalu lama. Selain dana darurat itu tadi anda dapat mengajukan kredit ini ketika akan membangun usaha dan anda sudah tau bagaimana cara untuk membayar dengan hasil usaha itu tadi.

Ketiga adalah perhatikan tingkat suku bunga karena terkadang teknik pemasaran memang menggiurkan namun tidak sesuai. Katakanlah ketika melakukan pinjaman selama sebulan bunganya hanya 0,8%, namun ternyata pertahunnya ternyata sangat mahal.

Keempat adalah rasio kemampuan untuk membayar. Nah yang satu ini jangan sampai dilupakan, ketika kita sudah memiliki penghasilan, maka anda sudah dapat mengajukan kredit karena untuk pengajuan ini maksimal 20% dari gaji.

Contohnya, ketika anda memiliki gaji 5 juta maka yang wajib anda bayarkan ke kredit adalah 1 juta. Jadi anda dapat menghitung berapa penghasilan anda dan tinggal dikali persen.

Ketika anda tidak mempu mengambil sebanyak yang dibutuhkan, maka jangan pernah dipaksakan karena ini sifatnya pinjaman dana tunai dan tidak ada agunannya, ketika anda macet dalam pembayaran maka terpaksa nanti mengambil barang-barang yang bisa dijual untuk membayar kredit tersebut.