Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Pilih Deposito atau Menabung Saham? yuk Ketahui Perbandingan nya

Ransidit.com - Pilih Deposito atau Menabung saham? merupakan pilihan yang harus dimengerti baik sistem, keuntungan dan kekurangan nya karena banyak kasus terjadi saat seorang sudah terlanjur simpan uang di Bank melalui Deposito merasa menyesal karena baru tahu kalau Menabung saham lebih menguntungkan. Begitu juga sebalik nya terkadang kita sudah Investasi menabung saham juga menyesal karena tahu Deposito lebih untung.

Ini perlu difahami, karena kasus diatas pokok masalahnya adalah ketidaktahuan tentang sistem Deposito dan Menabung saham. Pilih deposito atau Menabung saham? bisa terjawab saat anda mengetahui kerugian dan keuntungan nya.

Menabung sah adalah investasi menguntungkan Misal, Anda menabung saham pada suatu perushaan maka anda akan mendapat keuntungan meskipun kecil. Keuntungan itu berupa imbal jasa atas investasi anda pada perusahaan. Agar anda bisa memutuskan tentang pilihan ini, mari kita kupas kedua nya.

Jika Pilih Deposito:
  • Investasi Nyaman, karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS.
  • Nilai suku bunga dari deposito jauh lebih tinggi dan menguntungkan.
  • Bunga deposito bisa diambil dengan cara mentransfer ke rekening yang diinginkan.
Namun jika deposito dilihat dari sisi kekurangan nya adalah imbalan investasi di Deposito sangat rendah dan Nilai investasi tidak akan bertambah karena selaku nasabah kita tidak diperbolehkan terlibat langsung dalam pengelolaan dana itu.

Jika Pilih Menabung Saham:
  • Dana investasi mudah dicairkan.
  • Keamanan dan regulasi dijaga dan diawasi oleh OJK
  • Dana investasi terpisah dengan tabungan, sehingga anda dapat mengatur keuangan dengan mudah.
  • Selain menabung, dimungkinkan juga untuk trading saham.
Dari kelebihan tersebut, Menabung saham juga beresiko dan ini adalah kelamahan nya seperti Tidak dapat diwariskan, Jangka waktu panjang antara 5-10 tahun, Saham yang memberikan keuntungan besar (blue chip) biasanya mahal Dan risiko besar karena beragam faktor ekonomi. (foto tempo)